10 April 2008

Berdoalah senantiasa

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu"
(Matius 7:7)

Kerap kita melihat orang berdoa dengan teriakan yang Iantang "memerintah" Tuhan untuk menyembuhkan sakit penyakit seseorang atau "memerintahkan" Tuhan secara paksa agar pada saat itu berkat-Nya diberikan. Padahal Tuhan adalah pemilik segala kuasa dan kita selayaknya menaruh hormat kepada-Nya.
Kalau kita minta kepada Tuhan dengan kalimat perintah, lalu siapakah sebenarnya kita ini? Apakah kita lebih berkuasa dari Tuhan, sehingga dengan seenaknya memerintah Tuhan untuk berbuat begini atau begitu. Kita harus menyadari kedudukan kita sebagai orang-orang berdosa, yang telah diselamatkan oleh darah pengorbanan Yesus Kristus, sehingga boleh berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa-doa yang kita panjatkan.
Oleh karena itu kalau kita meminta sesuatu kepada Tuhan melalui doa kita, hendaknya disampaikan dengan penuh hormat, sopan, lemah-lembut dan mengakui akan kuasa-Nya yang menguasai hidup kita. Dalam doa kita boleh menyampaikan segala hal yang kita pikirkan, alami, rasakan, inginkan, dan segala hal yang berkaitan dengan hidup kita atau hidup orang lain.
Masalahnya jika kita meminta sesuatu kepada Tuhan, apakah cukup disampaikan melalui doa-doa saja, lalu Tuhan akan memberikan apa yang kita minta? Tentunya tidak, secara jelas ayat diatas mengharuskan kita untuk berusaha juga, yaitu "....carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu". Ini berarti Tuhan akan memberikan apa yang kita minta, apabila:
1. Tuhan berkenan atas doa permintaan kita.
2. Berdoa dengan benar dan sungguh-sungguh berserah kepada-Nya.
3. Kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan apa yang kita minta, tidak hanya menanti pemberian Tuhan secara cuma-cuma. Seringkali, apa yang kita minta baru diberikan oleh Tuhan setelah melalui pengujian atas iman kita dan diluar perhitungan akal budi kita.
Mari kita senantiasa memulai hidup kita setiap hari dan apa saja yang ingin kita lakukan dengan doa yang benar. Disamping itu hendaknya kita juga memanjatkan doa syafaat bagi orang lain, bangsa dan negara kita. Dan jangan lupa senantiasa mengucap syukur atas hidup dan apa yang telah kita lakukan, baik yang berhasil maupun yang gagal, karena hidup kita ada di dalam rancangan-Nya. (Basuki Arlijanto)